EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT

A review of presentation by

Mr. Mahesh Pradhan

The Regional Environmental Affairs Officer for Asia and the Pacific of the United Nations Environment Programme (UNEP)

at the event 2011 International Student Conference on Environment and Sustainability in Shanghai China

Held by UNEP and Tongji University

UNEP merupakan salah satu badan dibawah naungan UN yang konsen menangani pemasalahan dibidang lingkungan. Dalam menjalankan tugasnya UNEP bekerja dengan badan-badan lain yang jaga berada dibawah PBB seperti WHO, UNESCO, OCHA, ILO dan lain-lain karena permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang kompleks dan terkait dengan bberbagai bidang lainnya. Untuk strategi  jangka menengah tahun 2010 sampai 2013 UNEP fokus pada 6 tematik area yaitu climate change, disasters and conflicts, ecosystems management, environmental governance, hazardous waste dan resource efficiency. Keenam isu tersebut merupakan isu yang aktual dan dampaknya massif sehingga membutuhkan perhatian khusus dari UNEP.

Permasalahan lingkungan tidaK terlepas dari pengaruh manusia. Walaupun ada anggapan bahwa juga terdapat pengaruh alam, pengaruh manusia tetap dianggap sebagai faktor utama dalam berbagai permasalahan lingkungan saat ini. Populasi manusia berkembang cukup pesat. Populasi manusia konstan pada angka 2 miliar selama 10000 generasi sampai tahun 1927 kemudian meningkat pesat menjadi 6,3 miliar pada hari ini dan diprediksi akan mencapai angka 9 sampai 10 miliar pada tahun 2050. Populasi yang tinggi pastinya juga diikuti dengan peningkatan kebutuhan hidup sehingga lingkungan yang menjadi korbannya.

The Quadruple Squeeze menunjukkan empat isu yang menekan bumi. Pertama adalah pertumbuhan populasi yang sangat pesat yang diikuti oleh peningkatan kebutuhan hidup. Kedua adalah isu perubahan iklim dimana peningkatan gas rumah kaca berakibat pada berbagai degradasi lingkungan seperti , mencairnya es dikutub utara juga gletser serta peingkatan tinggi muka air laut. Ketiga adalah kerusakan ekosistem seperti tanah longsor. Dan keempat adalah kejutan. Sistem yang awalnya bisa diatur dan diprediksi saat ini menjadi tidak teratur sehingga timbul berbagai bencana.

Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan cara decoupling. Yaitu sebuah prinsip dimana pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan peningkatan kualitas hidup yang menjadi visi semua negara dibarengi dengan penurunan penggunaan sumber daya alam. Berbagai strategi telah digunakan oleh beberapa negara seperti mekanisme circular economy di China dan 3R di Jepang.

Selain decoupling, pendidikan juga merupakan salah satu alternative yang diambil dalam menghadapi permasalahan lingkungan yang juga tercantum dalam Bab 36 dalam agenda 21. Dalam agenda 21 pendidikan difokuskan pada perbaikan pendidikan dasar, reorientasi pendidikan menjadi berbasis sustainable development, membentuk kesadaran public dan training.

Untuk merubah orientasi mejadi pendidikan yang berbasis sustainable development, terdapat lima komponen dasar, yaitu pengetahuan, isu, kemampuan, perspektif dan nilai. Pengetahun yang dibutuhkan meliputi ilmu pengetahuan alam, sosial dan kemanusiaan. Sedangkan isu yang perlu diketahui adalah isu sosial, ekonomi dan lingkungan yang menghambat sustainability. Berbagai skill dibutuhkan untuk menunjang pendidikan berbasis sustainable development seperti skill berkomunikasi. Selain itu, perspektif yang luas dari berbagai sudut pandang juga pemahaman akan nilai-nilai merupakan hal yang menjadi dasar pendidikan ini.

Dalam hal ini, UNEP memandang pendidikan lingkungan sebagai proses yang kontinyu dalam menghasilkan, mensintesis dan menyebarkan pengetahuan. Pendidikan lingkungan bekontribusi dalam pengembangan kemampuan dan teknologi yang mengcerminkan perilaku positif, gaya hidup yang sustainable dan nilai yang mendorong manajemen lingkungan. Bersama dengan perguruan tinggi, UNEP membentuk kerjasama dalam ranah enam area tematik sesuai fokus UNEP untuk menghasilkan lulusan yang berorientasi pada lingkungan. Lulusan ini diharapkan memiliki peran penting dan berpengaruh dalam masyarakat hingga menginspirasi untuk menerapkan konsep green dan sustainable dalam berbagai bidang.